Tugas PraNHW1
Narasikah acara Stadium Generale kemarin
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah yang memberikan takdir indah dapat berkumpul dengan ibu2 dan calon2 ibu hebat di kelas Matrikulasi Institut Ibu Profesional atau IIP. Sebuah komunitas yg menggeliat memberikan manfaat offline dan online. Kebetulan sesuai domisili saya, Allah menceburkan saya di IP Surabaya Raya Batch 7. Iya batch 7 artinya sudah ada 6 generasi ibu2 dan calbu2 keren yg lulus gemilang dan bermetamorfosis morfosis dari kelas virtual ini.
Sepertinya penyakit kelas virtual emak-emak adalah sama yakni konsistensi dan kedisiplinan dalam menjalani proses menghadirkan diri secara nyata dalam diskusi virtual di waktu yg disepakati dan program yg dijadwalkan agar manfaat yg telah dicanangkan dapat dirasakan. Itulah pertemuan perayaan kelas awal MartikuMatrini adakah sebuah pertemuan online seluruh Indonesia maupun luar negeri dalam telegram berusaha 3ribuan emak emak yg saling menyuntikkan semangat konsistensi dan kedisiplinan.
Stadium Generale tersebut berlangsung selama 2 hari. Hari pertama dibuka dengan video-video mendebarkan dari founder2 dan pemimpin IIP- ibu profesional dgn kebermanfaatan super yg sangat menginspirasi agar kita bisa menjadi ibu bahagia versi kita dan keluarga. Lalu ada enam alumni IP kelas Matrikulasi dari batch satu hingga enam yang menceritakan metamorfosis mereka setelah mengikuti IP khususnya di kelas Matrikulasi.
Acara ini dengan tiga ribu debaran jantung Bu ibu pastinya membuat beberapa jemari terbakar semangat hingga banyak chat yang meluncur diluar waktunya. Semua berebut bertanya. Mengacungkan tangan karena antusias. Tapi saya hanya di pojok arena memperhatikan penuh senyum saja. Sampai akhirnya sang team IIP dapat menguasai suasana kembali.
Berbagai pertanyaan dijawab dengan tuntas, saya jadi mengerti apa saja kira-kira yang akan di dapatkan setelah martikulasim, Yach minimal ada gambaran bahwa akan ada tugas-tugas yang harus disetorkan yakni disebut NHW Nice Home Work yang akan berhubungan dengan kualitas diri saya serta komunikasi dengan pasangan. HM.. oke sepertinya keren.. tapi apakah aku bisa?
Alhamdulillah memang sepertinya pembuat kurikulumnya sudah memperkirakan aliran rasa yang bergejolak dihati ibu-ibu ini. Jadi di hari kedua ada bedah buku dari kontrib kondisiutor penulis IIP, yakni buku Berubah atau Kalah. Wooooowwwww mashaa Allah dari namanya aja udah menggetarkan hati. Kalau tak berubah maka kita akan kalah. Itulah yang diajarkan oleh lima ibu profesional keren yang mewakili 24 penulis buku tersebut. Mereka menceritakan bagaimana kehidupan mereka sebelum martikulasim dan bagaimana martikulasim bisa mengubah mereka-minkmal mereka mau terpaksa berubah dengan bantuan martikulasim agar tidak kalah dengan ujian kehidupan yang Allah taksiran menghadang mereka untuk menemukan kebahagian sejati bersama keluarga. Ma Shaa Allah sangat menginspirasi. Membuat hati yg merasa ragu jadi bertekat bulat. Ya harus berubah.. keluar dari ketakutan dan berubah menjadi lebih baik.
Termasuk pra NHW ini. Menulis adalah ketakutan tersendiri bagi saya, entah sejak kapan. Namun... Momentum ini harus membuat perubahan. Minimal terpaksa karena ada arus baik jamaah yg bersama mau meraih asa. Asa sebagai ibu profesional selanjutnya. Profesional karena bahagia versi keluarga saya.
Bismillahirrahmanirrahim aliran rasa yang ingin merubah inilah yang memaksa diri mengetuk-ngetuk jemari menulis lagi. Berharap bisa lulus 100% di kelas Martikulasim dan lanjut kelas Bunda Sayang. Aamiin aamiin yaa rabbal'alamiin... Semoga Allah memudahkan langkah kita semua.